Proses
pengolahan ataupun pembungkusan semen, akan terjadi berbagai dampak bagi
lingkungan maupun masyarakat. Adapun dampak tersebut dapat bersifat positif
maupun negatif.
A.
Dampak positif
yang dapat dihasilkan pabrik semen tersebut yaitu :
1. Menghasilkan devisa atau pendapatan bagi Negara,
Pemerintah daerah, dan pemilik saham.
2. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
sekitar.
B.
Dampak negatif
yang dapat dihasilkan pabrik semen tersebut yaitu :
Salah satu
dampak negatif dari industri semen adalah pencemaran udara oleh debu. Debu
yang dihasilkan oleh kegiatan industri semen terdiri dari debu
yang dihasilkan pada waktu pengadaan bahan baku, debu selama proses
pembakaran, dan debu yang dihasilkan selama pengangkutan bahan baku ke
pabrik serta bahan jadi ke luar pabrik, termasuk pengantongannya. Selain
itu, pabrik semen juga meningkatkan suhu udara dan suara yang ditimbulkan
mesin-mesin dalam pabrik juga menimbulkan kebisingan.
Debu semen
memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan maupun lingkungan hidup. Selain
debu, berikut contoh dampak negatif dari pabrik semen bagi lingkungan.
a. Lahan
Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat.
Perubahan ini dari segi waktu akan meluas ke arah menurunnya kapasitas
penampungan air yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap kuantitas air
sungai. Sedangkan dari segi ruang akan mempengaruhi keseimbangan atau
keselarasan lingkungan setempat.
b. Air
Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak
dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang
mudah terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang
pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada musim hujan.
c. Flora dan Fauna
Berkurangnya keanekaragaman flora karena berubahnya pola vegetasi dan jenis
endemic, dan pembentukkan klorofil serta proses fotosintesis, Sedangkan
berkurangnya keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah dan hewan langka)
disebabkan karena berubahnya habitat air dan habitat tanah tempat hidup
hewan-hewan tersebut.
Kecelakaan
Kerja
Pembahasan
mengenai kecelakaan didapat berdasarkan data dari PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan pabrik semen terbesar di
Indonesia yang memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT. Semen Padang (Persero)
dan PT. Semen Tonasa (Persero). Berdasarkan laporan tahunan 2010, PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk ini masih mendominasi pangsa pasar semen nasional sekitar
43% dengan kapaitas produksi sebesar 19,0 juta ton semen pertahun. Perusahaan
ini telah banyak mendapatkan sertifikasi terkait dengan program K3 antara lain
Sistem Manajemen K3 Sertifikasi tahun 1999, Sistem Manajemen Lingkungan ISO
140001:2004, dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS
18001:2007. Meskipun telah mendapat sertifikasi namun setiap tahun mengalami
kecelakaan kerja.
Jenis
kecelakaan kerja yang sering terjadi pada tahun 2010 adalah pertolongan
pertama. Pertolongan pertama merupakan kondisi yang menyebabkan cidera sangat ringan
dan dapat ditangani dengan perawatan P3K serta tidak menyebabkankehilangan hari
kerja. Contoh kecelakaan kerja pada kategori pertolongan pertama yaitu luka
lecet pada punggung, luka sobek pada permukaan tangan dan jari, patah tulang
jari telunjuk kanan, luka sobek jari telunjuk +/- 2 cm dan memar pada telapak
tangan kanan. Sedangkan pada tahun 2011 kecelakaan kerja yang sering terjadi
adalah luka ringan. Luka ringan merupakan cidera yang memerlukan perawatan
medis atau mengakibatkan hilangnya fungsi anggota tubuh untuk sementara waktu
dan menyebabkan hilangnya hari kerja kurang dari 2 hari. Contoh kecelakaan
kerja pada kategori luka ringan yaitu patah tulang tertutup lengan tangan kiri,
luka terkoyak, luka bakar pada muka, telinga kanan kiri 6%, luka bakar pada
tangan kanan 3%, luka bakar tangan 5%, dan luka robek pada telunjuk tangan.
Pencemaran
dan Penyakit yang Timbul
Dampak
negatif dari industri semen utamanya adalah pencemaran udara
oleh debu. ongannya. Selain itu, pabrik semen juga meningkatkan suhu udara dan
suara yang ditimbulkan mesin-mesin dalam pabrik juga menimbulkan kebisingan. Berikut ini adalah dampak negatif bagi kesehatan.
a. Iritasi pada
kulit, hal ini dapat terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan
kulit. Prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung (terlindung
maupun oleh keringat).
b. Alergi, hal
ini dapat terjadi bergantung pada tingkat kesensitifan seseorang, alergi yang
dapat timbul akibat debu semen diantaranya: bersin-bersin, susah bernafas bagi
penderita asthma, gatal-gatal.
c. Iritasi pada
mata, hal ini dapat terjadi tergantung pada banyaknya paparan debu, iritasi
yang timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata serius.
d. Gangguan
pernafasan, hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab diantaranya saat
mengosongkan kantong semen sehingga debu semen terhirup. Saat megaduk,
menghaluskan atau memotong material campuran semen juga dapat melepaskan
sejumlah debu semen. Untuk jangka pendek dapat menimbulkan iritasi pada saluran
pernafasan, sedangkan untuk jangka panjang dapat menyebabkan gangguan
pernafasan.
Saran
Hal yang perlu dilakukan untuk
menanggulangi pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas pabrik semen yaitu
adanya kesadran dari masyarakat itu sendiri dan upaya pemilik industry serta
pemerintah dalam mengatasi dampak akibat aktivitas industri semen. Dalam
mengatasi limbah hasil industry, kita harus mengetahui jenis limbah yang akan
kita tangani. Untuk limbah dari industry pabrik semen limbahnya berupa limbah
gas. Limbah seperti ini dapat ditanggulangi dengan cara diminimalisasi. Artinya
pihak perusahaan atau pabrik lebih memberlakukan bahan-bahan yang berpotensi
menghasilkan limbah non ekonomis dengan
meminimalisasi penggunaannya atau memberikan zat yang mampu menetralisasi
munculnya limbah yang melimpah ruah. Selain itu,
kesadaran manusia untuk menanggulangi limbah hasil industry sangat penting.
Para pemilik serta pengolah industry adalah pihak pertama yang seharusnya
memiliki kesadaran tersebut tanpa kesadaran dari mereka limbah hasil industri
tidak akan berkurang begitu saja. Berbagai tindakan dan upaya perlu dilakukan
agar pabrik-pabrik di Negara kita bisa
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi tanpa menimbulkan limbah yang
berbahaya bagi masyarakat serta lingkungan sekitar.