Mendaki gunung
merupakan suatu kegiatan yang makin banyak digemari kalangan pemuda-pemuda saat
ini. Namun, masih banyak pendaki yang kurang mengetahui tentang resiko dan
bahaya yang mungkin mereka hadapi saat melakukan kegiatan pendakian gunung.
Salah satunya adalah penyakit yang kapan saja bisa menyerang para pendaki
gunung.
Berikut ini
macam-macam penyakit di gunung dan penjelasannya yang saya berhasil kumpulkan
dari berbagai sumber dan buku teknik pendakian gunung ;
1. Heat Cramps
Heat Cramps (
Kram Karena Panas ) adalah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang
terjadi selama melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas. Heat cramps
disebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan garam ( termasuk natrium, kalium
dan magnesium ) akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika
melakukan aktivitas fisik yang berat. Jika tidak segera diatasi, Heat Cramps
bisa menyebabkan Heat Exhaustion.
Gejalanya
:
- Kram yang tiba - tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki,
- Otot menjadi keras, tegang dan sulit untuk dikendurkan, terasa sangat nyeri.
Penanganan
:
- Dengan meminum atau memakan minuman / makanan yang mengandung garam.
2. Heat
Exhaustion
Heat Exhaustion ( Kelelahan Karena Panas ) adalah suatu keadaan yang terjadi
akibat terkena /terpapar panas selama berjam-jam, dimana hilangnya banyak
cairan karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan
kadang pingsan. Jika tidak segera diatasi, Heat Exhaustion bisa menyebabkan
Heat Stroke.
Gejalanya
:
- Kelelahan,
- Kecemasan yang meningkat, serta badan basah kuyup karena berkeringat,
- Jika berdiri, penderita akan merasa pusing karena darah terkumpul di dalam pembuluh darah tungkai, yang melebar akibat panas,
- Denyut jantung menjadi lambat dan lemah,
- Kulit menjadi dingin, pucat dan lembab,
- Penderita menjadi linglung / bingung terkadang pingsan.
Penanganan
:
- Pindahkan korban dengan segera ketempat yang sejuk, buka seluruh baju luarnya,
- Bungkus korban dengan selimut yang sejuk dan basah. Usahakan agar selimut tetap basah. Dinginkan korban hingga suhunya mencapai 38° Celcius,
- Saat temperatur mencapai 38° celcius, ganti selimut basah dengan yang kering, lanjutkan perawatan pada korban secara hati - hati.
3.
Mountain Sickness ( Penyakit Gunung )
Penyebab utamanya
adalah penurunan kadar oksigen didalam darah karena berada diketinggian
tertentu. Ini sering terjadi pada pendaki gunung di sini. Penyebabnya kurangnya
kemampuan aklimatisasi dari tubuh pendaki. Kemudian penyakit ini juga bisa
ditimbukan akibat pergerakan mencapai ketinggian tertentu yang terlalu cepat.
Gejalanya
:
- Pusing,
- Nafas sesak,
- Tidak nafsu makan,
- Mual terkadang muntah,
- Badan terasa lemas, lesu, malas,
- Jantung berdenyut lebih cepat,
- Penderita sukar tidur,
- Muka pucat, kuku dan bibir terlihat kebiru-biruan.
Penanganan
:
- Beristirahat yang cukup, pada umumnya gejala ini akan hilang dengan sendirinya setelah beristirahat selama 24 s/d 48 jam,
- Jika kondisi tidak membaik turunkan si-penderita dari ketinggian tersebut, sekitar 500 s/d 600 meter.
4.
Hypotermia
Hypotermia adalah
suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas disertai
menurunnya suhu inti tubuh dibawah 35°C. Hal tersebut disebabkan beberapa
faktor, diantaranya ; suhu yang ekstrim, pakaian yang tidak cukup sehingga
mengenakan pakaian basah dan kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi.
Gejalanya
:
- Menggigil,
- Dingin, pucat, kulit kering,
- Bingung, sikap - sikap tidak masuk akal, lesu, ada kalanya ingin berkelahi,
- Jatuh kesadaran,
- Bernapas pelan dan pendek,
- Denyut nadi yang pelan dan melemah.
Penanganan
:
- Jangan biarkan orang yang terkena hipotermia tidur, karena hal ini dapat membuatnya kehilangan kesadaran sehingga tidak mampu lagi menggangatkan badannnya sendiri. Menggigil adalah usaha secara biologis dari badan untuk tetap hangat, karena itu usahakan untuk tidak tidur,
- Berilah minuman hangat dan manis kepada si penderita hipotermia,
- Bila baju yang di pakai basah segera mungkin gantilah dengan baju yang kering,
- Usahakan untuk mencari tempat yang aman dari hembusan angina, misalnya dengan mendirikan tenda atau pelindung lainnya,
- Jangan baringkan si penderita di tanah dan usahakan agar memakai alas kering dan hangat,
- Masukkanlah si penderita ke dalam kantong tidur. Usahakan agar kantong tidur tersebut di hangatkan terlebih dahulu ke dalam kantong tidur tersebut. Ingat, memasukkan penderita hipotermia ke dalam kantong tidur yang dingin tidak akan memadai karena badan si penderita tidak akan dapat lagi menghasilkan panas yang mampu menghangatkan kantong tidur tersebut,
- Letakkan yang di isi dengan air hangat (bukan panas) ke dalam kantong tidur untuk membantu memanaskan kantong tidur,
- Bila kantong tidur cukup lebar, maka panas badan orang yang masih sehat dapat membantu si penderita secara langsung, yaitu dengan tidur berdampingan di dalam satu kantong tidur. Kalau mungkin, dua orang masih sehat masuk ke dalam kantong tidur rangkap dua, kemudian si penderita di selipkan di tengah tengahnya,
- Kalau dapat buatlah perapian di kedua sisi si penderita,
- Segera setelah si penderita sadar berikanlah makanan dan minuman manis, karena hidrat arang merupakan bahan baker yang cepat sekali menghasilan panas dan energi.